Personality descriptions

Cognitive Affective Conative


Cognitive

Cognitive style merujuk pada cara seseorang untuk berpikir, mempersepsikan, mengingat, dan menilai suatu informasi. Cognitive style berbeda dari cognitive ability/kemampuan kognitif, yang diukur dengan tes intelegensi. Pengetahuan akan cognitive style diri sendiri dan tim dapat mempengaruhi efektivitas kerja sama dan produktivitas tim.

Style 1: Evaluative

Seseorang dengan cognitive style “Evaluative” merupakan pemikir yang senang melakukan analisis terhadap hal-hal yang berada di sekitarnya. Seseorang dengan style ini selalu berpikir dengan efektif. Seseorang yang memiliki kecenderungan cognitive style “Evaluative” senang mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya untuk satu hal yang sedang ia geluti. Seseorang dengan style ini selalu berpikir dan mengambil keputusan berdasarkan skala prioritas.

Style 2: Explorative

Seseorang dengan cognitive style “Explorative” merupakan pemikir yang senang melakukan eksperimen. Seseorang dengan style ini memiliki kreativitas yang tinggi. Seseorang yang termasuk dalam kelompok style ini memikirkan berbagai kemungkinan-kemungkinan yang ada dalam sebuah keadaan yang dihadapi. Seseorang dengan cognitve style “Explorative” terkadang mengabaikan beberapa aturan yang ada karena mereka memiliki pemikiran yang besar mengenai inovasi.

Style 3: Operational

Seseorang dengan cognitive style “Operational” senang berpikir dengan praktis. Seseorang dengan style ini selalu merancanakan segala sesuatunya dengan baik. Mereka tidak menyukai hal-hal yang berubah secara tiba-tiba. Segala hal selalu dipersiapkan dengan sequential dan terorganisir. Seseorang dengan kecenderungan cognitive style “Operational” menyenangi kerapian dan struktur yang jelas. Seseorang yang masuk ke dalam kelompok style ini juga merupakan orang yang dapat diandalkan.

Style 4: Relational

Seseorang dengan cognitive style “Relational” selalu mengutamakan relasi, hubungan, konektivitas, dan interaksi dengan orang lain. Seseorang dengan style ini senang melibatkan orang lain dalam mengambil keputusan. Seseorang dengan cognitive style “Relational” cenderung sensitif dan emosional. Seseorang yang termasuk dalam kelompo style ini juga seringkali mengambil keputusan berdasarkan intuisi. Seseorang dengan style ini senang berbicara, mengajar, dan suportif.


Affective

Affective style berkaitan dengan cara seseorang mengelola emosi yang muncul terhadap lingkungan sekitarnya sehingga menjadi pendorong untuk menghasilkan sebuah perilaku. Dengan mengetahui pendorong terbesar dari perilaku Anda, Anda akan lebih mudah memunculkan motivasi untuk mengerjakan sesuatu.

Style 1: Troop

Seseorang dengan affective style “Troop” terdorong untuk bertindak apabila ia memiliki keinginan untuk menjalin hubungan dengan orang lain. Pekerjaan-pekerjaan yang menuntut dia untuk bekerja sama dengan orang lain akan mendorong dirinya untuk bekerja dengan semakin baik. Untuk memunculkan motivasi pada seseorang yang memiliki affective style “Troop” dibutuhkan jaminan akan rasa nyaman terhadap rekan-rekan kerjanya.

Style 2: Explorative

Seseorang dengan affective style “Explorative” terdorong untuk melakukan sesuatu apabila ia merasa memiliki kepastian, kejelasan, dan tidak ada keambiguan dalam hal yang harus dikerjakannya. Seseorang dengan style seperti ini bekerja semakin baik apabila pilihan yang dihadapkan kepada dirinya semakin sedikit. Untuk memunculkan motivasi pada seseorang yang memiliki affective style “Security” dibutuhkan visi yang jelas serta rencana-rencana strategis yang ketercapaiannya dapat diukur.

Style 3: Power

Seseorang dengan affective style “Power” terdorong untuk bertindak apabila ia merasa memiliki kontrol dan otonomi atas hal-hal yang hendak dikerjakannya. Berkebalikan dengan orang-orang yang termasuk pada style 2, seseorang yang termasuk dalam kelompok ini akan semakin senang apabila dihadapkan pada pilihan yang semakin banyak. Untuk memunculkan motivasi pada seseorang yang memiliki affective style “Power” dibutuhkan adanya kebebasan bagi mereka untuk berkarya sesuai dengan cara yang mereka kehendaki.

Style 4: Ego

Seseorang dengan affective style “Ego” terdorong untuk melakukan sebuah tindakan apabila ia bisa mendapatkan penghargaan dari orang lain atas tindakannya. Seseorang dengan style ini merasa bahwa pengakuan yang diberikan oleh orang lain terhadap dirinya merupakan hal yang paling penting. Untuk memunculkan motivasi bekerja pada seseorang yang memiliki affective style “Ego”, public acknowledgement dan feedback positif merupakan hal yang harus sering diberikan.


Conative

Conative style merupakan kelompok kecenderungan seseorang dalam berperilaku sehari-hari. Dengan mengetahui kecenderungan perilaku, seseorang dapat mengetahui cara yang paling efektif dalam mengumpulkan informasi, belajar, bekerja, dan berkarya.

Style 1: Fact Finder

Seseorang dengan conative style “Fact Finder” memiliki minat yang tinggi dalam mengumpulkan data-data dan berbagai informasi. Mereka senang pada situasi yang mengharuskan mereka untuk menghasilkan sebuah definisi baru. Mereka juga senang berhitung dan melakukan berbagai riset. Seseorang dengan conative style “Fact Finder” akan bekerja dengan optimal apabila ditempatkan di posisi yang mengharuskan dirinya untuk mengumpulkan data serta bertindak sesuai dengan fakta yang ada.

Style 2: Follow Through

Seseorang dengan conative style “Follow Thru” selalu terdorong untuk mencari pola dari segala sesuatu yang ada di sekitarnya. Seseorang yang masuk ke dalam style ini menyenangi situasi yang terstruktur, teroganisir, terintegrasi, dan rapi. Seseorang dengan conative style “Follow Thru” akan bekerja dengan maksimal apabila ditempatkan pada posisi yang mengharuskan dirinya untuk me-manage, mengoordinasikan, dan merencanakan seseuatu dengan terstruktur.

Style 3: Quick Start

Seseorang dengan conative style “Quick Start” merupakan seseorang dengan kreativitas yang tinggi dan kemampuan inovasi yang baik. Mereka senang apabila dihadapkan pada situasi yang melibatkan pencarian ide-ide, intuisi, mencipta hal-hal baru, dan mencari cara-cara baru yang lebih efektif dalam melakukan sesuatu. Mereka juga tidak takut dalam mengambil risiko. Seseorang dengan conative style “Quick Start” akan bekerja dengan optimal apabila ia tidak diberi arahan yang membatasi kreativitas mereka dalam berkarya.

Style 4: Implementer

Seseorang dengan conative style “Implementer” merupakan seseorang yang memiliki keinginan untuk selalu berkarya, membangun sesuatu, membuat kerajinan tangan, dan memperbaiki sesuatu. Mereka senang membuat sesuatu dengan tangan mereka sendiri. Seseorang dengan conative style “Implementer” akan bekerja dengan maksimal apabila mereka dapat menunjukkan pengetahuan dan hard skill yang mereka miliki.